Senin, 17 September 2012
Senin, 03 September 2012
Duniaku
Hari ini aku tidak berbicara tentang wanita
Tapi aku akan berbicara tentang cinta
Ku tahu cinta itu ada
Cinta itu ada di sini, di dalam hatiku..
Hari ini aku tidak berbicara tentang kekasih
Tapi aku akan berbicara tentang hati
Dengan hati ini ku dapat merasakan rasa
Merasakan cinta, rindu, bahagia, sedih dan benci..
Semua tentangmu dan akan selalu tentangmu
Karena kamu adalah duniaku
Dunia yang penuh cinta
Dunia yang hanya berisikan aku dan kamu…
Minggu, 26 Agustus 2012
Bimbang
Haruskah ku menangis..
Saat ku tahu, aku begitu sayang dan takut kehilanganmu
Maaf karena aku tak mampu mencegah rasa cemburu yang hadir dalam hati
Bahkan terasa sakit…
Maafkan aku sayang..
Masih terbersit jelas semua tentangmu
Masih tersimpan rapi semua kenangan saat bersamamu
Maafkan aku jika semua harus berakhir seperti ini
Aku tahu, aku merasakan sakit
Sakit yang teramat dalam saat menerima kenyataan
Rasa sakit dan kehilangan belum jua sirna dalam hatiku..
Serentak nada hati berbicara lain
Ada misteri di antara teka-teki
Kata-kata yang mengalir sekejap jadi sebuah dilema
Jujur ku masih bimbang...
- MY -
Selasa, 21 Agustus 2012
Pergi
Ku tak berharap apa lagi tentangmu
Sementara detikku berhenti di sini
Di sini jauh terbuang diri dalam sepi
Di jurang sepi tiada cinta menemani..
Mungkin cintamu membutakan hati
Tak waras aku melihat matahari saat malam
Nalar rembulan mencaci dustamu
Tinggalkan aku dalam kekecewaan padamu..
Jika esok atau lusa engkau kembali nanti
Tiada warna pelangi lagi dalam kisah kita
Biarkan jasadku melapuk di bumi cinta tanpa dirimu
Aku tiada untuk cinta yang tak pernah membalas sapa
Aku akan bawa semua cinta dan perasaan ini sendiri...
- MY -
Sementara detikku berhenti di sini
Di sini jauh terbuang diri dalam sepi
Di jurang sepi tiada cinta menemani..
Mungkin cintamu membutakan hati
Tak waras aku melihat matahari saat malam
Nalar rembulan mencaci dustamu
Tinggalkan aku dalam kekecewaan padamu..
Jika esok atau lusa engkau kembali nanti
Tiada warna pelangi lagi dalam kisah kita
Biarkan jasadku melapuk di bumi cinta tanpa dirimu
Aku tiada untuk cinta yang tak pernah membalas sapa
Aku akan bawa semua cinta dan perasaan ini sendiri...
- MY -
Kenangan
Luka hati di titik nadi, melantunkan kesedihan dalam kelam
malam.. Rindu yang ku basuh di wajah hanya berlalu tanpa makna.. Mimpi adalah
sinar yang meredup, seiring angin yang mengantarkan wangi tubuhmu.. Akankah ku
temui esok hari, sebab malam ini cinta tiada lagi peduli.
Saat sepi meresapi detik yang pergi berlalu.. Di kala
mendung memoles langit tanpa mentari, masih ku kenang tentangmu akan hati yang
kau lukai…
Sukmaku melayang, gelisahku sesaat hilang. Tak dapat terucap
dan tak bisa terungkapkan. Detak jantungku yang penuh kerinduan, berselimut
hangat pada hati yang kesepian.. Hanya bertahta doa dan harapan sambil berhias
senyum kepalsuan..
Kini hanya kenangan sendu yang selalu mengiringi diary
hatiku. Kisah-kisah indah telah tertutup oleh gumpalan awan hitam.. Terima kasih
atas warna yang pernah kau lukis dalam hidupku. Walau kenangan itu menjadi
sebuah kelukaan di hatiku.
Ku melangkah meski ku merasa lelah.. Melangkah ke depan tak
berarti aku telah lupa semua kenangan tentangmu.
- MY -
Kamis, 09 Agustus 2012
CMP
Ku menyayangimu dari hulu sampai hilir, seperti air yang mengaliri sungai.
Riaknya nyanyikan lagu cinta tentang syair sang pujangga. Ku mencintaimu dari
pagi sampai malam. Lembutnya bak sinar rembulan menyinari segala bentuk
kerinduan, yang tercipta pada jumpa pertama.
Rindu inipun menjadi karat yang jelas menyiksa dinding mimpiku.. Kau yang tetap jadi puisi indah dalam rasa ini.. Sedang aku terus tersungkur semakin dalam pada waktu yang tak bertuan.. Dekapku terpatahkan dan berdiriku tak bertumpuan.
Waktu kian larut dan tak sedikitpun bersahabat dengan hatiku. Meskipun telah ku bukukan kisahmu pada sang hati namun air mata ini masih membayangi malam-malamku. Bagaikan tangga nada dalam sebuah lagu, harmonis seiring pengantar tidur. Seperti udara dalam nafasku mengisi rongga di jantungku. Layaknya darah dalam nadiku mengalir ke seluruh tubuhku. Seperti itulah aku mengingatmu.
Rindu inipun menjadi karat yang jelas menyiksa dinding mimpiku.. Kau yang tetap jadi puisi indah dalam rasa ini.. Sedang aku terus tersungkur semakin dalam pada waktu yang tak bertuan.. Dekapku terpatahkan dan berdiriku tak bertumpuan.
Waktu kian larut dan tak sedikitpun bersahabat dengan hatiku. Meskipun telah ku bukukan kisahmu pada sang hati namun air mata ini masih membayangi malam-malamku. Bagaikan tangga nada dalam sebuah lagu, harmonis seiring pengantar tidur. Seperti udara dalam nafasku mengisi rongga di jantungku. Layaknya darah dalam nadiku mengalir ke seluruh tubuhku. Seperti itulah aku mengingatmu.
Ketika cinta tak lagi bersemayam dihati, darah yang mengalir disetiap
tetesan air mata seolah memberi arti. Rasa yang kian jadi beku karena cinta tanpa
ketulusan, jiwa terpasung atas nama cinta. Namun kekecewaan dan kebencian masih
terlukis indah diruang kalbu yang tak tersentuh rasa kasih hingga terlantun
tembang-tembang berdarah, dari goresan hati yang terluka oleh kepalsuan.
Gelisah hati ini tak bisa melihat kenyataan ini. Begitu menyiksa
hati dan perih yang ku tahan. Tertuliskan ukiran dan goresan nama sang wanita
dari hati yang tersakiti. Sebisa mungkin akan aku kuatkan, semampu mungkin aku
pertahankan. Ku tahu, tak layak untukku mengalami ini. Sakit hatiku melebihi
dustamu.
Sesat terhimpit, tangisanpun tak mungkin mengembalikanmu. Dimanapun kini kau berada hanya diamku mengartikan makna. Aku terdiam bukan takut ataupun menghindar, namun seribu hal sedang berlarian dalam pikiranku. Nyanyian rindu hanya pengantar tidurku dari nada duka di hatiku. Tangisanku hanya irama sumbang di tengah malam.
Sesat terhimpit, tangisanpun tak mungkin mengembalikanmu. Dimanapun kini kau berada hanya diamku mengartikan makna. Aku terdiam bukan takut ataupun menghindar, namun seribu hal sedang berlarian dalam pikiranku. Nyanyian rindu hanya pengantar tidurku dari nada duka di hatiku. Tangisanku hanya irama sumbang di tengah malam.
Awan putih pun menghitam hadirkan bulir air mengalir. Indahnya rasa berganti suram karena ego yang tak terkalahkan. Saat cinta telah bertahta di jiwa hasrat hati. Namun dilema rasa menerjang. Kekecewaanku dan sakit hati ini ada karenamu. Hampa kini yang kurasa, menangispun tak mampu ku tahan. Hanya kenangan dan kesedihan yang ada.. Sungguh kecewa dan sakit hati ini.
Pergilah ikuti langkah dan egomu. Maafkan aku yang tak bisa mengikuti pemikiran dan semua keinginanmu. Maafkan juga atas kediamanku, mungkin yang tak dapat kau terima dan mengartikannya. Usahaku telah pupus dalam keputus asaan bahkan ku merelakan pendidikan dan masa depanku. Maafkan jiwa yang rapuh ini, tiada kekuatan tanpamu. Biarkan rasa sayang dan cinta ini ku bawa sendiri. Aku tak bisa menahan air mata dan kesedihan ini.
- MY -
Langganan:
Postingan (Atom)