Kamis, 23 Juni 2011

Dilema

Seharusnya telah kusadari dari awal dan tak kupaksakan. Namun apa daya logikaku dikalahkan oleh perasaan ini. Terlalu besar rasa itu menghampiriku hingga aku tak bisa mengelaknya. Hingga akhirnya ku terbelenggu dalam perasaan ini dan tak sanggup untuk melupakannya...

Tak usah dipikirkan tapi ku tak bisa karena dia selalu ada di pikiranku. usah dirasakan namun ku tak sanggup karena ini menyangkut perasaanku kepadanya..

Aku melangkah pelan termangu menantap langit biru nan jauh. Entah dimana pikiranku terbang mambawa serta hatiku yang rapuh..
Logika yang tak pernah mengizinkan rindu menghinggapi pikiranku. Ataukah sang hati yang selalu memintaku mengikuti kata-katanya?? Lagi-lagi aku bingung.. Sedang kau masih di sana, terdiam dan tak tahu segala gelisahku.

Saat aku terlena dengan keindahan cinta, aku tidak pernah peduli bahwa cintapun mampu membuatku terjatuh. Ku tahu di balik awan sekelam apapun, selalu ada pelangi dibaliknya. Di balik ribuan sakit hati, selalu ada cinta yang menyembuhkan.

Catatan :
Hujan pagi ini menuntunku terus melangkah pelan hingga ku berdiri diujung jurang.. Ada sesuatu dorongan yang kuat dibelakangku, memaksaku untuk jatuh.. Tubuhku kini tersangkut.. Tak berani melihat ke bawah jurang.. Sungai itu menanti kehadiranku.. Seperti suara-suara di kupingku “ HIDUP ADALAH PILIHAN.. Jika aku memilih untuk terjatuh ke sungai itu, maka hidupku berakhir.. Jika aku mendaki ke atas jurang, tangan dan tubuhku telah penuh luka.. Energiku telah habis… #Kutipan Tulisan Henny "henz"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar